07 January 2012

Pilihan Tertinggi Kehidupan

 

Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan atas Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, para keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai akhir zaman.

kita mesti konsekuen dengan Islam, tidak menawar-nawar, dan tidak memilih-milih mana yang sesuai hawa nafsu baru kita pilih. Sedang yang dianggap tak sesuai hawa nafsu lalu diabaikan bahkan ditolak. Itu bukan pribadi orang mu’min. karena Allah Ta’ala telah memperingatkan:



وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا [الأحزاب/36]

Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (Qs Al-Ahzab/ 33: 36).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam Kitab Tafsirnya, ayat ini umum mengenai seluruh perkara, dan yang demikian itu bahwasanya apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan hukum mengenai sesuatu maka tidak ada seorang pun berhak menyelisihinya, dan tidak ada pilihan (lain lagi) bagi seseorang di sini. Tidak ada pendapat dan tidak ada perkataan (sebagai pilihan lain). Sebagaimana firman Allah Ta’ala:

: { فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا } [النساء:65]

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Muhammad) hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS An-Nisaa’: 65).
Dalam hadits:

: "والذي نفسي بيده، : لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَوَاهُ تَبَعًا لِمَا جِئْتُ بِهِ ". (الحكيم ، وأبو نصر السجزى فى الإبانة وقال - حسن غريب - والخطيب عن ابن عمرو) حديث حسن صحيح

Demi Dzat yang jiwaku ada di Tangan-Nya, tidak beriman seseorang dari kamu sekalian sehingga menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa dengannya (yakni Islam ini). (HR Al-Hakim, hasan shahih menurut An-Nawawi dalam Hadits Arba’in)

Jama’ah rahimakumullah. Ketika kita menjadi orang Islam, sebenarnya kita telah menetapkan pilihan, Islam sebagai agama yang kita peluk, kita imani dengan yakin. Hingga seharusnya kalau ada pertanyaan: Pilih Islam atau lainnya, maka jawab kita adalah pilih Islam. Tetapi benarkah kita memang pilih Islam secara konsekuen?

Coba mari kita tanya pada diri kita: Dalam hal prinsip hidup, apakah kita pilih Islam? Bila jawabnya ya, maka perlu kita bertanya pada diri: Bagaimana menjalani hidup ini. Apakah dalam mencari makan sudah sesuai dengan Islam, yakni mencari yang halal dengan cara yang halal, lalu dipergunakan dalam hal yang halal pula?

Dalam memimpin keluarga apakah pilih Islam, yakni memberi makan, memberi pakaian, dan segala aturan sesuai dengan Islam? Bila jawabnya ya, maka di jalan-jalan tidak ada lagi Muslimah yang pakai celana pendek, pakaian ketat memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh dan sebagainya. Kenyataannya, justru yang berpakaian secara Islami jumlahnya sedikit, dan yang melanggar Islam justru banyak. Padahal sama-sama mengeluarkan biaya untuk beli pakaian, namun ketika yang dipilih adalah bukan yang Islam, maka biaya yang dikeluarkan itu hanya untuk menuju neraka. Karena dalam hal pakaian wanita, ada ancaman yang sangat dahsyat:
Nabi bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا بَعْدُ : رِجَالٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ – يَعْنِيْ ظُلْمًا وَعُدْوَانًا – وَ نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ
عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ ...

Dua golongan orang yang merupakan calon pengisi neraka yang belum saya lihat mereka itu : Laki-laki yang memiliki cemeti/ cambuk bagaikan ekor sapi yang dengannya mereka memukuli orang, dan wanita-wanita yang kasiyat ‘ariyat (berpakaian tetapi telanjang) mailat mumilat (menyimpang dari kebenaran dan mengajak orang lain untuk menyimpang) (HR Muslim dan lainnya).

Sabdanya,” kasiyat ‘ariyat" :

1. Bahwa mereka itu berpakaian dengan pakaian pendek yang tidak menutupi aurat yang harus ditutup,
2. dan ditafsirkan bahwa mereka mengenakan pakaian tipis yang tidak menutupi kulitnya dari pandangan di baliknya,
3. dan ditafsirkan juga bahwa mereka mengenakan pakaian ketat yang memang menutupi kulit dari pandangan namun tetap menampakan lekuk dan bentuk kemolekan tubuh wanita.

Oleh sebab itu tidak boleh bagi wanita mengenakan pakaian-pakaian ketat/sempit ini kecuali hanya di hadapan suaminya saja, karena di antara suami isteri tidak ada aurat, berdasarkan firman-Nya :

وَالَّذِيْنَ هُمْ لِفُرُوْجِهِمْ حَافِظُوْنَ إِلاَّ عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُوْمِيْنَ المؤمنون 5-6

Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela (Al Mu’minun 5-6).

Jama’ah rahimakumullah, selain kita tidak boleh memilih-milih apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya, perlu pula mendudukkan Islam pada proporsinya, yaitu tinggi dan tidak diungguli. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

{ الْإِسْلَامُ يَعْلُو وَلَا يُعْلَى } .أَخْرَجَهُ الدَّارَقُطْنِيُّ )

Islam itu tinggi dan tidak diungguli. (HR Ad-Daraquthni, berderajat hasan menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari). Tingginya Islam itu pun mengandung pengertian akan tingginya Muslim dibanding orang bukan Islam. Sehingga Ibnu ‘Abbas menegaskan, wanita yang jadi isteri Yahudi atau Nasrani, kemudian wanita itu masuk Islam maka haram bagi suaminya, karena telah diceraikan oleh Islam, karena Islam itu tinggi, tidak diungguli. فتح الباري لابن حجر - (ج 15 / ص 121)

Jama’ah rahimakumullah, seseorang, walaupun mengaku dirinya Muslim, namun belum tentu mau mendudukkan Islam secara proporsional, hingga Islam yang tinggi itu dianggap saja sama dengan lainnya, bahkan dianggap lebih rendah dari lainnya. Celakanya lagi, bahkan Islam itu dianggap lebih rendah dari pendapat orang atau pendapat kumpulan orang, bahkan lebih celaka lagi, Islam ini tidak boleh masuk ke ruang hukum, misalnya, karena mereka mengklaim di tempat mereka tinggal adalah wilayah hukum namun bukan hukum Islam, maka Islam tidak boleh dipakai dalam hukum. Itu berarti memandang Islam lebih rendah dibanding hukum bikinan mereka, dan sekaligus menolak Islam.

Ketika mereka mengaku Muslim namun sikapnya seperti itu, maka dalam perlakuan terhadap Islam dan Muslimin akan terjadi aneka tingkah yang merusak Islam dan Muslimin. Baik itu merusak jiwa, harta, kehormatan, wanita Muslimah maupun merusak Islam itu sendiri.

Dalam hal mengaku Muslim namun sejatinya merusak Islam dan Muslimin karena tidak memandang Islam itu tinggi, maka pelaksanaannya itu dari lingkup kecil seperti keluarga, sampai yang cakupan luas seperti wilayah atau Negara, bahkan tingkat dunia. Lebih buruk lagi bila pelaksanaan merusak Islam dan Muslimin dengan aneka bentuk corak dan ragamnya itu berupa persekongkolan, antar keluarga, antar suku, antar bangsa, antar golongan, bahkan antar yang mengaku Muslim dengan yang kafir serta munafiq. Itu semua karena memandang rendah terhadap Islam.

Jama’ah Jum’ah rahimakumullah. Sikap seseorang yang mengaku Muslim namun menyelisihi dua hal tersebut di atas yakni bersikap memilih-milih dan merendahkan Islam itu akan lebih parah lagi keburukannya bila menyelisihi ayat berikut ini.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ [البقرة/208]

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS Al-Baqarah: 208).

Imam As-Sa’di dalam tafsirnya, Taisiirul Kariimir Rahmaan fii Tafsiiri Kalaamil Mannaan, menjelaskan:

Masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, maksudnya dalam seluruh syari’at-syari’at agama (Islam), mereka tidak meninggalkan sesuatu pun darinya. Dan agar mereka tidak seperti orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya; apabila hawa nafsunya itu sejalan dengan perkara yang disyari’atkan maka (syari’at itu) dia kerjakan, namun bila bertentangan dengannya maka dia tinggalkan. Bahkan wajib hawa nafsunya tunduk pada agama. Dan ia melakukan segala kebaikan dengan segala kemampuannya, dan apa yang tidak mampu dia lakukan maka dia berusaha dan berniat melakukannya dan menjangkaunya dengan niatnya tersebut.

Dan ketika seseorang masuk ke dalam Islam dengan keseluruhan, maka tidak mungkin dan tidak dapat dibayangkan terjadi, kecuali dengan yang bertentangan dengan jalan-jalan syetan. Allah berfirman.

وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ

Dan janganlah kamu menuruti langkah-langkah syetan, maksudnya dalam perbuatan dengan melakukan kemaksiatan kepada Allah,

إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimu, musuh yang nyata tidaklah akan mengajak kecuali kepada kejahatan dan kekejian serta segala yang mengandung bahaya bagi kalian. (Tafsir As-Sa’di juz 1 halaman 94).

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150277421630210

Sedekah dan Keberanian

Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.

Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah?ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''

Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah SWT. Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi di dunia dan akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab, menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah, dan sebaliknya menahannya adalah celaka.

Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.''

Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.''

Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).

Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar dari persoalan yang dihadapi manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu dahsyatnya, masihkah kita belum juga tergerak untuk mencintai sedekah?

Perintah ini hanya dapat terlaksana di tangan para pemberani. Cobalah perhatikan betapa Al-Quran memuji ketegaran dalam perang, dan sebaliknya membenci para pecinta dunia, pemalas, bahkan pengecut dan orang-orang yang takut pada resiko kematian, serta kemiskinan. Apakah yang dapat kita pahami dari hadis riwayat muslim ini, "Sesungguhnya pintu-pintu surga itu berada dibawah naungan pedang?" Adakah makna lain, selain dari kuatnya keberanian akan mendekatkan kita ke surga? Maka, dengarkanlah pesan Abu Bakar kepada tentara-tentara Islam yang berperang, "Carilah kematian, niscaya kalian akan mendapatkan kehidupan."

Sebagian dari keberanian itu adalah fitrah yang tertanam dalam diri seseorang. Sebagian yang lain biasanya diperoleh melalui latihan melatih keimanan, ketawakkalan. Keberanian, baik yang bersumber dari fitrah maupun melalui latihan, selalu mendapatkan pijakan yang kokoh pada kekuatan kebenaran dan kebajikan, keyakinan dan cinta yang kuat terhadap dan jalan hidup, kepercayaan pada akhirat, dan kerinduan yang menderu-deru kepada Allah. Semua itu adalah mata air yang mengalirkan keberanian dalam jiwa seorang mukmin. Bahkan, meskipun kondisi fisiknya tak terlalu mendukungnya, seperti jenis keberanian Ibnu Masud dan Abu Bakar. Sebaliknya, ia bisa menjadi lebih berani dengan dukungan fisik, seperti keberanian Umar, Ali, dan Khalid.

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150289811005210

Allah Pelindung Terbaik [Pendidikan Anak]

 
Salah satu hikmah Al-Qur’an tentang mendidik anak dapat kita resapi dalam surah Luqman, Ada enam hal penting yang disampaikan Luqman kepada anaknya. Pertama, larangan mempersekutukan Allah. (QS Luqman: 13).

Kedua, berbuat baik kepada dua orang ibu-bapak. (QS Luqman: 14). Ketiga, sadar terhadap pengawasan Allah. (QS Luqman: 16). Keempat, mendirikan shalat, 'amar makruf nahi mungkar, dan sabar dalam menghadapi persoalan. (QS Luqman: 17). Kelima, larangan sombong dan membanggakan diri (QS Luqman: 18). Dan keenam, bersikap sederhana dan bersuara rendah (QS Luqman: 19).

Adakah para pengasuh balita juga meresapi makna surah Luqman tersebut? Wah, berdo’a sebelum makan saja seringkali lupa, anak-anaklah malah yang mengingatkan pengasuhnya, lho.
Untuk itu, berpikirlah lagi jutaan kali saat anda dan suami ternyata punya kata sepakat “harus” menitipkan anak-anak kepada orang lain. Utamakan Allah dan tuntunan rasul-Nya dalam menentukan langkah.

Ada kalanya teman-teman yang bekerja, saat menceritakan pengalaman rumah tangganya, hanya dapat memohon solusi terbaik kepada Allah ta’ala tentang hal berkaitan dengan ini, pilihan harus diambil dalam hidup. Beda dengan di eropa, yang ibu-ibu melakukan ‘pelarian’ dengan bekerja.
Kalau di negara kita, kebanyakan teman yang bekerja dikarenakan tuntutan pemenuhan kebutuhan ekonomi, tak hanya berkaitan dengan suami, namun keputusan yang diambil juga melibatkan pihak keluarga besar maupun terikat perjanjian dinas.

Seperti Lila contohnya, meskipun ia dan suaminya menginginkan Lila berhenti ngantor, namun orang tuanya masih merasa keberatan, Lila dan suami memang masih menanggung seluruh dana bulanan orang tua mereka.
Atau kasus Ati lain lagi, seperti kebanyakan orang, jika Ati resign dari tempatnya bekerja, maka bisa saja terjadi “besar pasak dari pada tiang” karena gaji sang suami dirasa belum mencukupi kebutuhan hidup mereka, oleh karena itu Ati masih harus memendam impiannya untuk lebih banyak menghabiskan masa bersama anak-anak mereka.
Bersyukurlah kita semua, masih bisa menikmati proses meniti hari-hari dengan mendekap keimanan kepada-Nya, semoga segala problema dapat segera teratasi, amiin.

Satu hal yang pasti, kelalaian dalam menjaga amanah bisa terjadi dimana pun, kapan pun, dan oleh siapa saja, termasuk oleh ibu kandung. Yang bisa kita lakukan adalah ikhtiar alias usaha yang optimal dan meyakini bahwa Dia lah satu-satunya Maha Pelindung, Sang Penjaga Terbaik setiap detik umur kita.

Pengalaman seorang tetangga mbak Ani, baru beberapa hari lalu, balitanya yang masih berusia satu setengah tahun meninggal dunia di siang bolong, peristiwa itu terjadi karena si bayi tersedak saat disuapi makan oleh ibunya. Dan ini kejadian kedua kalinya di sekitar daerah itu, Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un.

Semoga peristiwa itu bisa menjadi iktibar buat kita semua. Data Centers for Disease Control (CDC) menyebutkan 60 persen kasus tersedak pada kanak-kanak disebabkan oleh makanan, bahkan oleh minuman pun bisa tersedak.
Anak yang tersedak harus segera mendapatkan pertolongan, akibat yang ditimbulkan bisa sangat fatal. Selama saluran nafas tersumbat, suplai oksigen ke otak terhambat dan bisa meyebabkan kematian.

Maka itu Palang Merah Internasional telah merekomendasikan pendekatan five-and-five pada pertolongan pertama pada saat anak tersedak :


1. Beri 5 tepukan di punggung menggunakan telapak tangan, tepat di antara tulang belikat,
2. Beri 5 tekanan di daerah perut dengan metode Heimlich maneuver.
3. Lakukan bergantian 2 langkah di atas, berulang-ulang hingga benda yang menyebabkan tercekik keluar.

Langkah pencegahan buat kita para ibu, utamakan kesabaran saat menyuapi makan. Irislah kecil-kecil buah atau lauk yang disajikan, lembutkan nasinya, dan siapkan air minum di dekat anak.
Sebaiknya ibunya makan terlebih dahulu atau bersama-sama ketika makan. Karena jika ibu sedang lapar saat menyuapi anak, biasanya perasaan ingin buru-buru selesai menyuapi dan bisa saja emosi diri akibat lapar, otomatis peristiwa tersedak mudah terjadi.

Pada kenyataannya Hanya Allah SWT sebaik-baik pelindung. Sewaktu Nisa bercerita tentang kerisauannya akan keselamatan sang buah hati, dia akhirnya menyadari bahwa ‘kita sebagai ibu dapat menjaga dan mencurahkan kasih sayang buat anak-anak, namun yang melindungi mereka dengan penjagaan terbaik adalah Allah SWT’.

Tatkala itu Nisa sedang menanti anak sulungnya di gerbang sekolah seraya membawa bayi keduanya turut serta. Tak disangka siang itu sang bayi terkena diare hingga popoknya sudah sangat kotor, sampai mengotori baju ibunya. Nisa harus segera pulang lagi ke rumah, meskipun 30 menit kemudian pelajaran sekolah si sulung usai. Selama ini, sulungnya belum pernah pulang sendirian, apalagi kalau harus naik angkutan umum di Jakarta.

Tapi hari itu, tampaknya Nisa tak ada pilihan lain, untungnya ia lihat salah satu orang tua teman akrab anaknya, “bu… nanti saya minta tolong, titip anak saya sampai di persimpangan RW lima yah bu…”, kebetulan rumah ibu itu tak terlalu jauh dari rumah Nisa. Tapi sebetulnya ibu yang ditumpangi itu kan naik motor, mudah-mudahan muat motornya diduduki bertiga, pikir Nisa.

Syukurlah, ibu tersebut tak keberatan, Nisa segera pulang dan memandikan bayinya, ia pun bersih-bersih diri dan menyiapkan makanan buat si sulung. Tak berapa lama, sulungnya datang mengetuk pintu dan tersenyum, “kakak hebat kan ma yah…? Tadi dianterin mamanya Dodi sampai persimpangan, terus kakak jalan sendiri deh…”, cerita anaknya.

Nisa lega sekali, Alhamdulillah, sekarang si kakak bisa belajar mandiri, “Selamat yah kakak bisa pulang sendiri, gak ditemani mama…”, ucap Nisa sambil berpelukan dengan si sulung.

Yah, para ibu dan calon ibu, kita nikmati tapak-tapak meniti keridhoan-Nya ini, Apabila kita menghitung nikmat Allah, niscaya kita tidak akan sanggup untuk menghitungnya. Maka, nikmat Allah manakah lagi yang kita dustakan?
Tak henti-hentinya kita pasti melantunkan do’a keselamatan di dunia & akhirat buat anak-anak tercinta. Semoga kita merupakan orang tua yang teguh memegang amanah dalam mendidik mereka, "Robbi Hablii Minas-Shoolihiin", wallahu ‘alam bisshowab.

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150300255515210

Menjadi Kaya Karena Menikah.

 
Pada hari-hari pertama pernikahan kami, suami bertanya, “Ke mana saja uangmu selama ini?” Pertanyaan itu sungguh menggedor dadaku. Ya, ke mana saja uangku selama ini? Buku tabunganku tak pernah berisi angka belasan hingga puluhan juta. Selalu hanya satu digit. Itu pun biasanya selalu habis lagi untuk kepentingan yang agak besar seperti untuk bayar kuliah (ketika aku kuliah) dan untuk kepentingan keluarga besarku di kampung. Padahal, kalau dihitung-hitung, gajiku tidaklah terlalu kecil-kecil amat. Belum lagi pendapatan lain-lain yang kudapat sebagai penulis, instruktur pelatihan menulis, pembicara di berbagai acara, guru privat, honor anggota tim audit ataupun tim studi. Lalu, ke mana saja uangku selama ini? Kepada suamiku, waktu itu aku membeberkan bahwa biaya operasional untuk keaktifanku cukup besar. Ongkos jalan, pulsa telepon, nombok biaya kegiatan, makan dan traktiran. Intinya, aku mencari apologi atas aliran uangku yang tidak jelas.

Namun diam-diam aku malu padanya. Sesaat sebelum pernikahan kami, dia berkata, “Gajiku jauh di bawah gajimu...”. Kata-kata suamiku -ketika masih calon- itu membuatku terperangah. “Yang benar saja?” sambutku heran. Dengan panjang kali lebar kemudian dia menjelaskan kondisi perusahaan plat merah tempatnya bekerja serta bagaimana tingkat numerasinya. Yang membuatku lebih malu lagi adalah karena dengan gajinya yang kecil itu, setelah empat tahun hidup di Jakarta, ia telah mampu membeli sebuah sepeda motor baru dan sebuah rumah –walaupun bertipe RSS- di dalam kota Jakarta. Padahal, ia tidak memiliki sumber penghasilan lain, dan dikantornya dikenal sebagai seorang yang bersih, bahkan “tak kenal kompromi untuk urusan uang tak jelas.” Fakta bahwa gajinya kecil membuatku tahu bahwa suamiku adalah seorang yang hemat dan pandai mengatur penghasilan. Sedang aku?
***
Hari-hari pertama kami pindahan.
Aku menata baju-baju kami di lemari. “Mana lagi baju, Mas?” tanyaku pada suami yang tengah berbenah. “Udah, itu aja!” Aku mengernyit. “Itu aja? Katanya kemarin baju Mas banyak?” tanyaku lebih lanjut. “Iya, banyak kan?” tegasnya lagi tanpa menoleh. Aku kemudian menghitung dengan suara keras. Tiga kemeja lengan pendek, satu baju koko, satu celana panjang baru, tiga pasang baju seragam. Itu untuk baju yang dipakai keluar rumah. Sedang untuk baju rumah, tiga potong kaos oblong dengan gambar sablon sebuah pesantren, dua celana pendek sedengkul dan tiga pasang pakaian dalam. Ketika kuletakkan dalam lemari, semua itu tak sampai memenuhi satu sisi pintu sebuah lemari. Namun dua lemari besar itu penuh. Itu artinya pakaianku lebih dari tiga kali lipat lebih banyak dibanding jumlah baju suamiku. Kata orang, kaum wanita biasanya memang memiliki baju lebih banyak dibanding kaum laki-laki. Tapi isi lemari baju itu memberikan jawaban atas banyak hal padaku. Terutama, pertanyaannya di hari-hari pertama pernikahan kami tentang ke mana saja uangku. Isi lemari itu memberi petunjuk bahwa selain untuk keluarga dan organisasi, ternyata aku menghabiskan cukup banyak uang untuk belanja pakaian. Oo!
Pekan-pekan pertama aku hidup bersamanya.

Aku mencoba mencatat semua pengeluaran kami. Dan aku sudah mulai memasak untuk makan sehari-hari. Cukup pusing memang. Apalagi jika melihat harga-harga yang terus melonjak. Tapi coba lihat...! Untuk makan seminggu, pengeluaran belanjaku tak pernah lebih dari seratus ribu. Padahal menu makanan kami tidaklah terlalu sederhana: dalam seminggu selalu terselip ikan, daging atau ayam meski tidak tiap hari. Buah–makanan -kesukaanku- dan susu –minuman favorit suamiku- selalu tersedia di kulkas. Itu artinya, dalam sebulan kami berdua hanya menghabiskan kurang dari lima ratus ribu untuk makan dan belanja bulanan. Aku jadi berhitung, berapa besar uang yang kuhabiskan untuk makan ketika melajang? Aku tak ingat, karena dulu aku tak pernah mencatat pengeluaranku dan aku tidak memasak. Tapi yang pasti, makan siang dan malamku rata-rata seharga sepuluh hingga belasan ribu. Belum lagi jika aku jalan-jalan atau makan di luar bersama teman. Bisa dipastikan puluhan ribu melayang. Itu artinya, dulu aku menghabiskan lebih dari 500ribu sebulan hanya untuk makan? Ups!

Baru sebulan menikah.
“De, kulihat pembelian pulsamu cukup banyak? Bisa lebih diatur lagi?”
“Mas, untuk pulsa, sepertinya aku tidak bisa menekan. Karena itu adalah saranaku mengerjakan amanah di organisasi.” Si mas pun mengangguk. Tapi ternyata, kuhitung dalam sebulan ini, pengeluaran pulsaku hanya 300 ribu, itu pun sudah termasuk pulsa untuk hp si Mas, lumayan berkurang dibanding dulu yang nyaris selalu di atas 500 ribu rupiah.
Masih bulan awal perkawinan kami.

Seminggu pertama, aku diantar jemput untuk berangkat ke kantor. Tapi berikutnya, untuk berangkat aku nebeng motor suamiku hingga ke jalan raya dan meneruskan perjalanan dengan angkutan umum sekali jalan. Dua ribu rupiah saja. Pulangnya, aku naik angkutan umum. Dua kali, masing-masing dua ribu rupiah. Sebelum menikah, tempat tinggalku hanya berjarak tiga kiloan dari kantor. Bisa ditempuh dengan sekali naik angkot plus jalan kaki lima belas menit. Ongkosnya dua ribu rupiah saja sekali jalan. Tapi dulu aku malas jalan kaki. Kuingat-ingat, karena waktu mepet, aku sering naik bajaj. Sekali naik enam ribu rupiah. Kadang-kadang aku naik dua kali angkot, tujuh ribu rupiah pulang pergi. Hei, besar juga ya ternyata ongkos jalanku dulu? Belum lagi jika hari Sabtu Ahad. Kegiatanku yang banyak membuat pengeluaran ongkos dan makan Sabtu Ahadku berlipat.
Belum lagi tiga bulan menikah.

“Ke ITC, yuk, Mas?” Kataku suatu hari. Sejak menikah, rasanya aku belum lagi menginjak ITC, mall, dan sejenisnya. Paling pasar tradisional. “Oke, tapi buat daftar belanja, ya?” kata Masku. Aku mengangguk. Di ITC, aku melihat ke sana ke mari. Dan tiap kali melihat yang menarik, aku berhenti. Tapi si Mas selalu langsung menarik tanganku dan berkata,”Kita selesaikan yang ada dalam daftar dulu?” Aku mengangguk malu. Dan aku kembali teringat, dulu nyaris setiap ada kesempatan atau pas lewat, aku mampir ke ITC, mall dan sejenisnya. Sekalipun tanpa rencana, pasti ada sesuatu yang kubeli. Berapa ya dulu kuhabiskan untuk belanja tak terduga itu?

Masih tiga bulan pernikahan “Kita beli oleh-oleh sebentar ya, untuk Bude?” Masku meminggirkan motor. Kios-kios buah berjejer di pinggir jalan. Kami dalam perjalanan silaturahmi ke rumah salah satu kerabat. Dan membawakan oleh-oleh adalah bagian dari tradisi itu.

“Sekalian, Mas. Ambil uang ke ATM itu...” Aku ingat, tadi pagi seorang tetangga ke rumah untuk meminjam uang. Ini adalah kesekian kali, ada tetangga meminjam kepada kami dengan berbagai alasan. Dan selama masih ada si Mas selalu mengizinkanku untuk memberi pinzaman(meski tidak langsung saat itu juga). Semua itu membuatku tahu, meskipun hemat, si Mas tidaklah pelit. Bersikaplah pertengahan, begitu katanya. Jangan menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak jelas, tapi jangan lantas menjadi pelit!
***
Semester pertama pernikahan.
Mengkilat. Elegan. Kokoh. Masih baru. Gress. Begitu sedap dipandang mata. Benda itu, sudah sekian lama kuinginkan. Sebuah laptop baru kelas menengah (meski masih termasuk kategori low end). Namun selama ini, setiap kali melihatnya di pameran atau di toko-toko komputer, aku hanya bisa memandanginya dan bermimpi. Tak pernah berani merencanakan, mengingat duitku yang tak pernah cukup. Tapi rasanya, dalam waktu dekat benda di etalase itu akan kumiliki. Rasanya sungguh indah, memiliki sebuah benda berharga yang kubeli dengan uangku sendiri, uang yang kukumpulkan dari gajiku.

Sejak menikah, aku tak pernah lagi membeli baju untuk diriku sendiri. Pakaian dan jilbabku masih dapat di-rolling untuk sebulan. Sejak menikah, aku memilih membawa makan siang dari rumah ke kantor. Aku juga jarang ke mall lagi. Dan kini, setiap kali akan membeli sesuatu, aku selalu bertanya: perlukah aku membeli barang itu? Indahnya, aku menikmati semua itu. Dan kini, aku bisa menggunakan tabunganku untuk sesuatu yang lebih berharga dan tentu saja bermanfaat bagi aktifitasku saat ini, lingkunganku dan masa depanku nanti.
Aku bersyukur kepada Allah. Semua ini, bisa dikatakan sebagai berkah pernikahan. Bukan berkah yang datang tiba-tiba begitu saja dari langit. Tapi berkah yang dikaruniakan Allah melalui pelajaran berhemat yang dicontohkan oleh suamiku. Rabb, terima kasih atas berkahMu...

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150300602315210

Inilah Keberkahan di Pagi Hari

 

Islam ternyata sangat peduli dengan dinamika dan semangat beraktivitas di awal waktu. Setiap hari selalu diawali dengan datangnya waktu pagi. Waktu pagi merupakan waktu istimewa. Ia selalu diasosiasikan sebagai simbol kegairahan, kesegaran dan semangat. Barangsiapa merasakan udara pagi niscaya dia akan mengatakan bahwa itulah saat paling segar alias fresh sepanjang hari. Pagi sering dikaitkan dengan harapan dan optimisme. Pagi sering dikaitkan dengan keberhasilan dan sukses. Sehingga dalam peradaban barat-pun dikenal suatu pepatah berbunyi: ”The early bird catches the worm.” (Burung yang terbang di pagi harilah yang bakal berhasil menangkap cacing).

Dalam sebuah hadits ternyata Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam juga memberi perhatian kepada waktu pagi. Sehingga di dalam hadits tersebut beliau mendoakan agar ummat Islam peduli dan mengoptimalkan waktu spesial dan berharga ini.

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam berdoa: “Ya Allah, berkahilah ummatku di pagi hari.” Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam biasa mengirim sariyyah atau pasukan perang di awal pagi dan Sakhru merupakan seorang pedagang, ia biasa mengantar kafilah dagangnya di awal pagi sehingga ia sejahtera dan hartanya bertambah.” (HR Abu Dawud 2239)

Melalui doa di atas Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam ingin melihat umatnya menjadi kumpulan manusia yang gemar beraktifitas di awal waktu. Dan hanya mereka yang sungguh-sungguh mengharapkan keberhasilan dan keberkahan-lah yang bakal sanggup berpagi-pagi dalam kesibukan beraktifitas. Oleh karenanya, saudaraku, janganlah kita kecewakan Nabi kita. Janganlah kita jadikan doa beliau tidak terwujud. Marilah kita menjadi ummat yang pandai bersyukur dengan adanya waktu pagi.  Marilah kita me-manage jadwal kehidupan kita sehingga di waktu pagi kita senantiasa dilimpahkan berkah karena kita didapati Allah dalam keadaan ber’amal.

Janganlah kita menjadi seperti sebagian orang di muka bumi yang membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja dengan aktifitas tidak produktif, seperti tidur misalnya. Biasanya mereka yang mengisi waktu pagi dengan tidur menjadi fihak yang sering kalah dan merugi. Bagaimana tidak kalah dan merugi? Pagi merupakan waktu yang paling segar dan penuh gairah... Bila di saat paling baik saja seseorang sudah tidak produktif, bagaimana ia bisa diharapkan akan sukses beraktifitas di waktu-waktu lainnya yang kualitasnya tidak lebih baik dari waktu pagi hari...???

Maka, di antara kiat-kiat agar insyaAllah kita selalu memperoleh keberkahan di pagi hari adalah:

Pertama, jangan biasakan begadang di malam hari. Usahakanlah agar setiap malam kita bersegera tidur malam. Idealnya kita jangan tidur malam melebihi jam sepuluh malam. Kalaupun banyak tugas, maka pastikan mulai tidur  jangan lebih lambat dari jam sebelas. Kalaupun tugas sedemikian bertumpuknya, maka pastikan bahwa pukul duabelas tengah malam merupakan batas akhir kita masih bangun.

Kedua, pastikan bahwa sedapat mungkin kita bisa bangun di tengah malam sebelum azan Subuh untuk mengerjakan sholat tahajjud dan witir. Idealnya kita selalu berusaha untuk sholat malam sebagaimana Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam, yaitu sebanyak delapan rakaat tahajjud dan tiga rakaat witir. Namun jika tidak tercapai, maka kurangilah jumlah rakaatnya sesuai kesanggupan fisik dan ruhani sehingga minimal dua rakaat tahjjud dan satu rakaat witir. Tapi ingat, ini hanya dikerjakan bila kita terpaksa karena tidur terlalu  larut malam mendekati jam duabelas malam.  Yang jelas, usahakanlah setiap malam agar kita selalu bisa melaksanakan sholat malam (tahjjud plus witir). Karena Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menjamin bahwa orang yang menyempatkan diri untuk bangun malam dan sholat malam, maka ia bakal memperoleh semangat dan kesegaran di pagi harinya. Dan sebaliknya, barangsiapa yang tidak menyempatkan diri untuk bangun dan sholat malam, maka di pagi hari ia bakal memiliki perasaan buruk dan  malas.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan. Syetan men-stempel setiap simpul ikatan atas kalian dengan mengucapkan: Bagimu malam yang panjang maka tidurlah. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhary 4/310)

Ketiga, pastikan diri tidak kesiangan sholat subuh. Dan khusus bagi kaum pria usahakanlah untuk sholat subuh berjamaah di masjid. Sebab sholat subuh berjamaah di masjid merupakan sarana untuk membersihkan hati dari penyakit kemunafikan.

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi kaum munafik adalah sholat isya dan subuh (berjamaah di masjid). Andai mereka tahu apa manfaat di dalam keduanya niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak-rangkak.  (HR Muslim 2/123)

”Dan sungguh dahulu pada masa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam tiada seorang tertinggal dari sholat berjama’ah kecuali orang-orang munafiq yang terang kemunafiqannya.” (HR Muslim 3/387)

Keempat, janganlah tidur sesudah sholat subuh. Segeralah isi waktu dengan sebaik-baiknya. Entah itu dengan bersegera membaca wirid atau ma’tsurat pagi atau apapun kegiatan bermanfaat lainnya. Barangkali bisa membaca buku, berolah-raga atau menulis buku atau bahkan berdagang sebagaimana kebiasaan sahabat Sakhru bin Wada’ah. Orang yang tidur di waktu pagi berarti menyengaja dirinya tidak menjadi bagian dari umat Islam yang didoakan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam memperoleh berkah Allah di pagi hari. Ia menyia-nyiakan kesempatan berharga. Pagi merupakan saat paling berkualitas sepanjang hari. Alangkah naifnya orang yang sengaja membiarkan waktu pagi berlalu begitu saja tanpa aktifitas bermanfaat dan produktif. Tak heran bila Nabi shollallahu ’alaih wa sallam justru memobilisasi pasukan perangnya untuk berjihad fi sabilillah senantiasa di awal hari yakni di waktu pagi sehingga fihak musuh terkejut dan tidak siap menghadapinya.

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150395537895210

Inilah Kisah Pak Tua Yang Istiqomah

 
Bapak Sadi adalah sosok kakek yang terdapat keteladanan pada dirinya. Dalam keadaannya yang sudah renta ia masih senantiasa memiliki ghirah (semangat) dalam beribadah. Shalat 5 waktu dikerjakannya di awal waktu ketika adzan terdengar berkumandang. Karena kerentaannya memang beliau sudah tidak kuat lagi berjalan jauh untuk mendatangi mushola tetapi beliau lakukannya di rumah, kecuali shalat jum’at beliau masih memiliki semangat untuk berangkat ke Masjid.

Karena masjid yang ada untuk melakukan sholat Jum’at ada di Desa tetangga yang jaraknya lebih kurang 1 kilo meter dari rumah Bapak Sadi. Selain shalat 5 waktu itu, beliau juga senantiasa melaksanakan shalat dhuha dan membaca Al-Qur’an di setiap pagi dan sore hari. Al-Qur’an yang beliau baca itu selalu ada di atas meja tamu, dan memang beliau biasa membacanya di ruang tamu. Dan pemandangan itu sangat jelas dari depan teras.

Dalam waktu yang sudah memasuki usia senja beliau benar-benar memanfaatkan waktunya untuk tidak melewatkan ibadah yang masih sanggup beliau lakukan. Itu beliau lakukan bukan karena usia yang sudah memasuki usia senja, tetapi memang semasa mudanya beliau juga adalah orang yang selalu mencoba untuk berbuat baik dan beramal sholeh.

Subhanallah... ada keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada Bapak Sadi. Ketika musim kemarau datang, kemarau yang berkepanjangan, sumur-sumur warga desa menjadi kering. Tidak ada sumber air untuk keperluan sehari-hari, tetapi tidak jauh di belakang rumah Bapak Sadi tetap mengalir sumber mata air. Yang hampir semua warga Desa mengambil keperluan airnya dari sumber mata air tersebut. Untuk keperluan mandi dan juga mencuci pakaian.

Yang mengatakan ada keberkahan itu adalah Ustadz Samson Rahman, penterjemah buku Best Seller La Tahzan. Ustadz Samson Rahman adalah suami dari salah satu cucu Bapak Sadi.

Mari mencoba untuk intropeksi diri, berkaca pada seorang Bapak Sadi, seorang kakek yang hampir satu abad hidup di dunia ini, yang tetap dalam ghirah (semangat) beribadah walaupun telah renta badan termakan usia, walaupun telah putih seluruh rambut tak bersisa hitam, walaupun telah keriput kulit tak lagi kencang, walaupun terkadang datang sakit-sakitannya seorang tua. Bagaimana dengan saya yang masih muda dalam usia, yang masih hitam seluruh rambut, yang masih kencang kulit menutupi tulang, yang masih banyak sehat daripada sakitnya. Seharusnya ghirah (semangat) beribadah yang ada pada diri ini, haruslah melebihi ghirah (semangat) seorang kakek tua, Bapak Sadi.

Teringat akan sabda Rasulullah SAW, “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya” (HR. Ahmad). Semoga sisa nikmat umur yang entah sampai kapan akan diberikan-Nya, tergunakan dalam rangka untuk senantiasa berbuat baik dan beribadah kepada-Nya. Untuk menyongsong hari yang pasti, hari dimana ajal kan datang menghampiri, dan setiap manusia di dunia ini tanpa terkecuali akan merasakannya.

Tiada daya kekuatan setiap hamba dalam menjauhi maksiat, dan tiada daya kekuatan setiap hamba dalam melakukan keta’atan, kecuali atas pertolongan-Mu Ya Allah. Laa haw laa Walaa Quwwataa Illa Billahi ’Aliyil ’Adzim. Amiin...

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150395537895210

Al-Qur'an Resep Wajib Bagi Rumitnya Kehidupan

Al-Quran tidak cukup dibaca saja. Sekalipun membaca saja memperoleh pahala, dihitung setiap hurufnya. al-Quran akan menjadi penggugat kita di hadapan Allah SWT (hujjatu ‘alaina) manakala tidak diamalkan isinya. Membaca al-Quran harus dibarengi dengan memahami maknanya dan mengamalkannya dalam segala aspek kehidupan. Agar lahir kehidupan pribadi yang berkualitas secara lahir dan batin, keluarga sakinah mawaddah wa rahmah, masyarakat yang diberkahi, negara yang aman, beberapa negara yang makmur, penuh ampunan Tuhan.

Namun realitasnya kini, umat Islam tidak mensyukuri nikmat al-Quran. Kitab suci ini belum dijadikan resep untuk mengelola kerumitan kehidupan, tetapi sekedar dijadikan mantra, sehingga tidak berefek apa pun pada perubahan pola pikir, sudut pandang, orientasi dan perilaku kehidupan dalam skala individu, keluarga, bangsa dan negara.

Yang lebih ironis, sebagian umat Islam memandang al-Quran diturunkan untuk orang yang telah mati. Ketika hidup firman Allah SWT tersebut disimpan rapat-rapat di almari. Baru ketika meninggal, minta dibacakan orang lain. Sikap tersebut menggambarkan bahwa al-Quran hanya dijadikan mantra yang bernuansa mistik, tidak dijadikan resep dalam mengelola pasang surut (fluktuasi) kehidupan di dunia ini.

Perlakuan kita  terhadap al-Quran ini, mungkin menyebabkan krisis multidimensional yang bersifat mikro (‘azamat shughra) dan krisis global (‘azamat kubra).

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta\". Berkatalah ia: \"Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat ?\" (QS. Thaha (20) : 124).

Maksud kehidupan yang sempit, adalah kehidupan yang didera/dibelit dengan berbagai persoalan dan tidak menemukan jalan keluarnya. Atau kehidupan yang serba cukup, dengan tersedianya makanan, pakaian dan tempat tinggal. Tetapi semua yang dimilikinya itu justru membuat lubang kehancurannya (istidraj). Sehingga dia tidak bisa memaknai dan menikmatinya. Adapula yang berpendapat, disempitkan liang lahatnya. Ketika meninggal, tempat peristirahatannya yang terakhir menolaknya, sekalipun sebelumnya lubang kuburnya telah diukur melebihi jasadnya.

Kiat Sukses Berinteraksi dengan Al-Quran

Untuk mengembalikan kita pada pola interaksi yang benar terhadap al-Quran, sehingga al-Quran kembali menjadi sumber kekuatan kita untuk membangun peradaban (iman dan islam), kiat-kiat berikut ini sangat perlu diwujudkan.

Pertama: Tilawah wa Tartil (selalu membaca dengan benar)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan secara lebih serius antara lain

•    Dengan membaca al-Quran secara berkesinambungan akan menambah iman kepada Allah SWT

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman [sempurna ] ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.\" (QS. Al Anfal (8) : 2).

•    Mendatangkan petunjuk, menjadi obat berbagai penyakit di dalam dada, serta rahmat dan nasihat

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.\" (QS. Yunus (10) : 57).

•    Suka membaca indikator mutu keimanan seseorang

"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya[tidak merubah dan mentakwilkan sesuka hatinya], mereka itu beriman kepadanya. dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi." (QS. Al Baqarah (2) : 121).

•    Membaca secara tekun menambah kebaikan yang banyak, baik dalam keadaan miskin ataupun kaya

"Dan Ini (Al-Quran) adalah Kitab yang telah kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al-Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya\" (QS. Al Anam (6) : 92)

•    Membaca secara tartil akan mendatangkan perkataan yang berbobot, melepaskan manusia dari belenggu kesesatan, mencerahkan pikiran dan hati yang kalut serta merasakan kegembiraan dalam mengelola pasang surut (fluktuasi) kehidupan.

"Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu perkataan yang berat." (QS. Al Muzzammil (73) : 5).

•    Membaca secara berkelompok akan mendatangkan ketenangan dan rahmat serta syafaat pada hari kiamat (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua: Tadabbur (merenungkan isinya)

•    Mentadabburi Al-Quran bisa membuka hati untuk menerima petunjuk Allah SWT  dan memperoleh pelajaran yang sangat berharga

"Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (QS.Shad (38) : 29).

•    Yang membaca Al-Quran tanpa dibarengi dengan tadabbur (merenungkan kandungannya) akan mendatangkan bencana

Ketiga: Hifz (menghafalkan)

•    Al-Quran mudah dihafalkan sekalipun yang melakukannya bukan orang Arab (‘ajam), karena kata-katanya, huruf-hurufnya, susunan kalimatnya, uslub (gaya bahasanya) sesuai dengan fithrah manusia.
"Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?.\" (QS. Al Qamar (54) : 17, 22, 23, 40).

•  Biasanya, sulit menghafalkan Al-Quran karena banyak melakukan dosa

Imam Syafii mengadu kepada guruku Waki’, atas kejelekan hafalan al-Qurannya. "Maka ia membimbingku agar meninggalkan masiat. Karena ilmu itu cahaya, cahaya Allah tiada akan diberikan kepada yang berdosa, " ujar Imam Syafii.

•    Penghafal Al-Quran terhindar dari kepikunan, setelah meninggal jasadnya diharamkan oleh Allah SWT untuk dilukai bumi
•    Hafalan Al-Quran akan mengembangkan saraf otak (penelitian di Universitas Munich, Jerman).

Keempat: Ta’lim (mengajarkannya kepada orang lain)

•    Generasi yang dekat dengan Allah SWT adalah yang tidak berhenti belajar dan mengajarkan Al-Quran (QS. Ali Imran 3) : 79 )

"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah SWT], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.\"

Serakah yang Berkah dan yang Tidak Berkah

Serakah adalah satu sifat buruk yang tak layak dimiliki oleh orang-orang beriman. Dengannya, seseorang akan berperilaku bengis, dzolim terhadap orang lain, lagi lebih mementingkan kepuasan diri sendiri, keluarga, ataupun para sekutu-sekutunya, ketimbang mempedulikan kemaslahatan umum.
Untuk memenuhi keserakahan mereka, tidak sedikit orang harus menempuh jalur ‘kiri’, dalam arti, yang penting tujuan tercapai, tak peduli dengan cara apapun jua, haram-halal dilabrak. Tidak bisa dengan cara damai, jalur paksa pun ditempuh. Buntu dengan negosiasi, cara tak manusiawi, pun terkadang dilakukan.
Ketika fenomena ini menjalar di tengah-tengah masyarakat, dan menjadi budaya praktek kehidupan mereka, maka bisa dipastikan tatanan hidup sosial tidak akan pernah berjalan harmonis. Yang kaya memeras yang miskin, yang kuat menindas yang lemah, yang pintar mengibuli yang bodoh, begitu seterusnya, dan begitu seterusnya.
Tidak hanya itu saja efek negatif yang bisa ditimbulkan oleh orang yang memiliki sifat serakah. Yang paling berbahaya, dia pun akan menantang/durhaka terhadap Allah SWT. Sebagai ‘cermin’, kita bisa beraca pada keserakahan yang dimiliki Fir’aun terhadap kekuasaan, kedudukan, dan kemegahan, yang telah menyebabkannya buta hati, sehingga tega mengdzolimi masyarakat jelata. Dan yang paling fenomenal, dia menetapkan satu keputusan yang sangat sepihak demi mempertahankan kedudukannya yang nyaman, yaitu; dengan membunuh setiap anak-anak laki-laki dari Bani Isroil, karena khawatir kalau di kemudian hari, mereka akan merebut kekuasaan yang berada di kendalinya.

Allah berfirman: “Dan (ingatlah) ketika kami menyelamatkan kamu dari Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Dan pada yang demikian itu merupakan cobaan besar dari Tuhanmu”. (Q:S. 2:49).

Serakah yang berkah

Seseorang memiliki keserakahan/kerakusan dalam mengerjakan kebajikan, salah satunya adalah menuntut ilmu. Dalam salah satu sabdanya, Rosulullah pernah menjelaskan, bahwa seseorang tidak akan pernah berhasil menuntut ilmu, kecuali dia memenuhi enam syarat, dan salah satunya adalah dia harus memiliki jiwa khirshun, yang bila kita terjemahkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti –salah satunya- rakus/serakah.

Ketika sifat ini benar-benar dimiliki oleh para penuntut ilmu, maka dia akan ‘gila-gilaan’ dalam ‘melahap’ seluruh sajian ilmu yang dihadapkan padanya. Dia tidak akan pernah puas. Ketika telah menguasai satu bidang ilmu, maka dia akan berusaha untuk mempelajari satu bidang yang lain, dan begitu seterusnya. Bagi mereka ilmu adalah segala-galanya. Motto, “Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat”, benar-benar terpatri dalam lubuk hati mereka yang paling dalam, sehingga tidak mudah terkecoh dengan godaan-godaan di sekitarnya, efeknya, tidak ada waktu terbuang, kecuali digunakan untuk belajar, belajar, dan belajar.
Buah dari itu semua, orang tersebut akan menjadi orang yang ‘alim lagi faqih dalam segala hal, terutama masalah ilmu agama. Dengan demikian, dia akan berhati-hati dalam bertindak, sebab setiap langkah yang dia lakukan selalu berbarometerkan ilmu. Ingat, salah satu sifat ilmu adalah menjaga si-empunya (dari keburukkan), sebagaimana yang diutarakan oleh Syaidina ‘Ali Karamullahu Wajhah, bahwa salah satu di antara yang membedakan ilmu dengan harta adalah jika ilmu itu menjaga pemiliknya, sedangkan harta itu harus dijaga .
Ketika ilmu itu menjelaskan sesuatu yang haram –misalnya-, maka ia akan menjauhi perkara tersebut, sekalipun sangat menggiurkan hasratnya. Begitu pun sebaliknya, ketika ilmu mengatakan bahwal hal tersebut halal, dia pun akan mengikuti titahnya, sekalipun kebanyakan orang mencemoohnya.

Walhasil, orang tersebut akan merengguh kemulyaan dengan sendirinya, karena seluruh lini kehidupannya bersandarkan pada ilmu. Rosulullah pernah bersabda, “Barang siapa yang menghendaki kebahagiaan di dunia, maka hendaknyalah dia meraihnya dengan ilmu. Dan barang siapa yang menginginkan kebahagian di akhirat, maka gapailah ia dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki kedua-duanya, maka rengguhlah pula ia dengan ilmu.” (Al-Hadits).
Pada tatanan inilah serakah akan berbuah keberkahan. Karena itu, mari kita memposisikan serakah pada posisi yang mampu mengundang keberkahan bagi diri kita masing-masing, bukan sebaliknya, justru mendatangkan malapetaka kehancuran hidup, di dunia dan di akhirat. Berkah (barakah) sendiri –menurut pendapat para ulama- adalah ‘ziadatul khoir’ (tambahnya kebaikkan). Semoga kita termasuk di dalamnya. Wallahu ‘alam bis-shawab.


Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150431573430210

Inilah Produk Dalam Negeri

 

Suatu hari di jalan tol kota menuju Jagorawi sebuah sedan “Timor” mengalami kerusakan mesin sehingga mogok…. Pemilik sedan Timor menelpon temannya untuk minta ditarik keluar jalan tol…
Beberapa saat kemudian datanglah teman pria tersebut mengendarai “Mercedes Benz” terbaru…lalu mulailah menarik sedan ‘Timor ” tersebut….
Sampai di Jagorawi keduanya dibalap sebuah “BMW” keluaran paling anyar… Sopir “Mercy” tidak terima langsung ikut tancap gas mengejar “BMW” tersebut…

Pemilik “Timor ” ketakutan karena ditarik begitu kencang oleh “Mercy” tersebut, Ia pun membunyikan klaksonnya berkali kali agar pemilik “Mercy” ingat kalau sedang menarik sebuah mobil.

ESOKNYA DI HALAMAN DEPAN SEBUAH KORAN TERNAMA IBUKOTA:
2 buah mobil Eropa terlihat melaju dengan kecepatan hampir mencapai 200 km/jam kemarin di jalan tol Jagorawi… hebatnya di belakang mereka tak kalah kencang melaju sedan TIMOR buatan dalam negri membunyikan klakson berkali kali meminta jalan untuk mendahului

Inilah Ciri Rekan Kerja yang Menjatuhkan Anda

 


Di dalam dunia kerja, segala hal bisa saja terjadi. Dunia kerja bisa menjadi sangat kejam apabila sudah berorientasi kepada uang dan jabatan. Tak sedikit rekan kerja Anda yang tega menusuk dan menjatuhkan Anda demi mengejar hal tersebut. Hal yang dilakukan sangatlah beragam dan bervariatif. Alangkah baiknya anda bisa mendeteksi rekan kerja Anda yang memiliki tabiat tersebut. Anda mau tahu ciri rekan kerja yang berniat menjatuhkan Anda? Simaklah artikel berikut ini.

Berikut adalah ciri-ciri rekan kerja yang menjatuhkan Anda dikutip dari duniaunik :

1. Menjilat dan memuji Anda: siapa sangka di balik pujian ada maksud lain, yaitu supaya Anda melakukan apa yang diinginkan. Tipe ini sering kita temui terutama mereka yang mengejar jabatan semata. Mereka akan berbuat apa saja, memuji atasan hingga ke ujung dunia agar mereka selalu diperhatikan dan diberi kenaikan jabatan. Tak jarang pujian tersebut dipermanis dengan bumbu-bumbu gosip yang menyudutkan dan menjelek-jelekan rekan lainnya. Jadi berhati-hati jika Anda mendapat pujian di kantor, apakah itu tulus atau tidak Anda bisa kok merasakannya.

2. Membuat Anda merasa bersalah: tipe yang ini selalu berusaha membuat Anda merasa telah melakukan kesalahan. Ia akan ngomel panjang lebar soal pekerjaan Anda, kemudian berpura-pura membenarkannya padahal pekerjaan Anda sudah baik. Adu argumentasi sering ia lakukan, namun ia akan terus menekan dan membuat Anda merasa kalah

3. Permainan kata: mereka suka bersilat lidah dan memutar balikkan kata-kata. Mereka akan berkata a dan kemudian mengubahnya menjadi b tanpa ada rasa bersalah. Seringkali ini menjadi fitnah yang akan menyebar, karena Anda dianggap tak bisa dipercaya. Bagaikan ditusuk dari belakang, rekan yang ini akan membuat Anda kebingungan dengan apa yang dikatakannya. Lain di bibir lain di hati, yah begitulah, lebih baik Anda berhati-hati saja.

4. Pura-pura lupa: yang satu ini juga tak jarang kita temui. Mereka cenderung pura-pura lupa soal apa yang pernah dikatakan, dan kemudian kembali pada taktik memutar balikkan fakta. Teknik merekam juga sebaiknya Anda gunakan jika bertemu dengan orang semacam ini, apalagi jika Anda merasa Anda akan dilibatkan pada masalah yang besar. Rekam semua pembicaraan Anda dan dia. Siapa tahu bisa jadi bukti yang menyelamatkan Anda.

5. Berbohong dan membual: ok, ini adalah ciri yang terakhir dan paling menyebalkan, karena mereka akan berbohong dan membual demi kepercayaan kita pada mereka. Hati-hati dengan mulut manis mereka ya.

Wonder Girls, Penyanyi Asia Pertama yang Main Film TV Amerika

 Populernya Girlsband Korea di mancanegara membuat nama ‘Wonder Girls’ semakin melambung. Mereka bahkan telah bermain dalam film tv di Amerika yang akan rilis sebentar lagi. Wow… Sebelumnya belum ada penyanyi Asia yang seperti mereka.
Menurut JYP Entertainment (JYP), agensi Wonder Girls, premiere film tv Amerika pertama mereka akan rilis pada Februari 2012 bulan depan.

Film yang akan mengudara di saluran remaja populer Teen Nick pada 2 Februari mendatang itu awalnya berjudul ‘Wonder Girls in Apollo’, kemudian diganti menjadi ‘The Wonder Girls’. Ini merupakan pertama kalinya penyanyi Asia bisa menjadi pemain utama dalam sebuah film tv Amerika.
Sebelum pemutaran premiere-nya, pada 12 Januari mendatang Wonder Girls akan tampil pada acara “2012 International Consumer Electronics Show (CES)” yang diselenggarakan di Las Vegas untuk menampilkan video dari soundtrack mereka ‘The DJ is Mine’.

Wonder Girls memang telah menjadi Girlsband Korea paling populer sejak debut mereka di tahun 2007, dengan beberapa lagu hits seperti ‘Tell Me’, ‘So Hot’, dan ‘Nobody’.
Mereka juga baru saja mengemas promosi untuk album panjang kedua mereka “Wonder World” yang dirilis di Korea pada 7 November, sebagai permulaan kegiatan mereka di Cina.

Inilah 10 Tren Pernikahan 2012

Anda akan menikah pada 2012? Berikut ini adalah 10 tren pernikahan yang bisa jadi referensi mulai dari memilih gaun, undangan, dekorasi dan cincin. Situs Washingtopost merangkum berbagai prediksi para ahli dalam membuat tren pernikahan 2012. Ini dia 10 tren tersebut:

1. Long sleeves and lace

Desainer Elizabeth Fillmore membuat gaun pengantin yang tidak diragukan lagi terinspirasi dari gaun Kate Middleton. Lace jadi pusat perhatian dalam gaun tersebut. Pada 2012 mendatang, akan semakin banyak desainer menggunakan lace sebagai bahan untuk gaun pengantin.

2. Illusion Necklines

Belakangan ini banyak ditemui gaun pengantin dengan potongan leher yang unik. Namun yang paling menarik adalah permainan ilusi yang ditampilkan oleh perpaduan material transparan yang lembut dan berhias renda atau bebatuan. Detail leher seperti itu membuat pemakai bisa memamerkan kulitnya tanpa perlu mempertontonkan payudaranya.

3. Sequin-embellished waist ribbon

Pengantin wanita yang memilih mengenakan gaun model simple kini bisa menambahkan belt dengan detail sequin.

4. Feathery hair accent

Penggunaan bulu sebagai aksesori akan jadi tren 2012. Bulu ini bisa digunakan sebagai aksen untuk sepatu, rambut, dan buket bunga.

5. Rings

Menurut ahli perhiasan Todd Reed yang tengah menggelar pameran di Washington, sekarang ini semakin banyak pasangan pengantin yang ingin cincin pernikahannya bersifat lebih pribadi. Mereka memilih membeli cincin yang tak biasa mulai dari potongan, bentuk dan warna berliannya.

6. Garden-fresh bouquet

Sarah von Pollaro dari Urban Petal, Washington, yang merupakan desainer bunga untuk berbagai acara mengaku kini lebih banyak menggunakan bunga asli dan tanaman hijau lainnya. Sebisa mungkin hiasan bunga dan tanaman memang terlihat senatural mungkin.

7. Jeweled bouquets

Sekarang ini buket atau karangan bunga tidak hanya dibuat dari bunga saja. Kini pengantin wanita bisa menggunakan buket bunga yang terbuat dari perhiasan warisan leluhurnya atau perhiasan pribadinya.

8. Pet centerpieces

Bukan hanya cincin pernikahan saja yang para calon pengantin inginkan bersifat lebih pribadi. Kini mereka pun mau menampilkan sentuhan pribadi di pesta pernikahannya. Menurut wedding planner ternama Preston Bailey, semakin banyak orang yang mencari cara bagaimana memasukkan hewan peliharaan mereka ke pesta pernikahan. Bailey pun akhirnya menyarankan mereka menggunakan ukiran atau pahatan bunga berbentuk hewan peliharaan untuk jadi hiasan yang jadi pusat perhatian.

9. Custom favors

Perencana event kelas menengah atas Bryan Rafanelli yang pernah mengatur pernikahan Chelsea Clinton mengatakan, semakin banyak calon pengantin yang memberikan hadiah untuk undangan dengan sentuhan pribadi, sesuai hobi dan kesukaan mereka. Rafanelli mencontohkan, ia membuat mainan pesawat kecil dari kayu untuk pasangan yang memang sangat menyukai berbagai hal berbau penerbangan.

10. Invitation

Desainer undangan pernikahan Albertine Press asal Massachusetts, mengungkapkan undangan dengan desain bergambar akan semakin digemari. Ia misalnya membuat undangan dengan detail garis agar tidak terlalu kaku.

Inilah Lukisan Ilusi Yang Menakjubkan

Seniman asal Ukraina bernama Oleg Shuplyak menciptakan lukisan ilusi yang menakjubkan. Oleg menciptakan Elemen yang berbeda di setiap cat pada lukisannya, sehingga membentuk sebuah gambar yang kadang memiliki dua sisi di setiap karyanya. Seperti pada gambar burung, wajah manusia, atau tubuh manusia berikut ini
.

Inilah 10 Tren Rambut 2012 ala Selebriti Hollywood

Bagi Anda yang masih bingung untuk mengubah potongan rambut di tahun 2012, jangan khawatir. Para selebriti Hollywood memberikan contoh gaya rambut yang mudah ditiru, bagi yang berambut panjang maupun pendek.
Menatanya cukup dengan bantuan roll rambut, catok pemanas hingga hairspray. Sangat mudah diaplikasikan untuk gaya sehari-hari maupun untuk pergi ke pesta. Simak 10 gaya seperti yang dilansir Beauty High.

1. Jane Krakowski

Bagi Anda yang ingin mempertahankan panjang rambut medium dengan layer agak panjang cobalah tengok penampilan bintang serial TV ‘Ally McBeal’, Jane Krakowski. Cocok bagi Anda yang memiliki bentuk wajah hati ataupun pipi chubby.
 
2. Katherine Heigl

Anda memiliki wajah lonjong dan bingung menata rambut untuk meeting dan berlanjut ke pesta? Ikuti gaya rambut up-do Katherine Heigl. Sanggul yang terkesan acak terlihat elegan dengan tatanan poni yang diberikan sentuhan ikal.
 
3. Claire Danes

Potongan rambut di atas bahu meberikan kepraktisan tersendiri. Ikutilah gaya aktris ‘Romeo & Juliet’ ini dengan membelah rambut ke samping dan tekstur layer di bagian bawah. Setelah mencatok, gulung rambut sedikit di bagian bawah dan jangan lupa semprotkan hairspray.
 
4. Michelle Williams

Bagi Anda yang menyukai gaya rambut pendek atau mencapai titik bosan akan merawat rambut, cobalah gaya model rambut pixie ala bintang film ‘Marylin Monroe’ ini. Agar tidak terlihat seperti lelaki, jangan potong pendek rambut di bagian atas. Berikanlah sedikit tekstur sehingga bisa ditata menjadi gaya lebih feminin.
 
5. Emma Stone

Sisakan poni melengkung di dahi Anda dan biarkan rambut panjang menjadi bingkai di pipi. Agar terkesan ringan namun bervolume, penata rambut harus menggunakan teknik pemotongan yang detail dan perlahan.
 
6. Kate Middleton

Keluarga kerajaan Inggris yang selalu menjadi pembicaraan ini memiliki rambut panjang yang gelap dan tebal. Aktivitas padat membuatnya memilih gaya rambut dengan sentuhan ikal di bawah dengan belahan menyamping di bagian atas.
 
7. Mila Kunis

Rambut panjang dibelah tengah dan menjuntai ke bawah jika tidak ditata akan terlihat kuno. Contohlah gaya rambut Mila Kunis yang lurus namun sedikit bergelombang di bagian bawah.
 
8. Jessica Alba

Potongan rambut Jessica Alba sebenarnya biasa saja, yakni sebahu dengan belahan menyamping. Tanpa layering, ia membuat tatanan rambutnya istimewa dengan tekstur bergelombang dari pangkal kepala hingga ke bagian ujung.
 
9. Jennifer Aniston

Aktris berambut pirang ini terkenal dengan gaya rambut layering yang seksi dan lurus. Di tahun baru, ia memotong rambutnya sedikit pendek dengan teknik chopping layer. Biarkan poni memanjang ke depan agar mudah ditata.
 
10. Tori Spelling

Apakah Anda saat ini masih sayang dengan gaya rambut bob pendek yang dimiliki? Jangan langsung memangkas habis jika bosan. Mungkin yang Anda perlukan hanyalah sedikit layering dan tekstur seperti yang dimiliki Tori Spelling. Hasilnya Anda terlihat lebih fresh dan menawan.
 

Inilah Bentuk Unik Dari Sebuah Meja

Meja memiliki peran penting sebagai benda yang berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan makanan dan minuman di rumah anda. Bentuk konvensional dari sebuah meja umumnya terbuat dari kayu maupun stainless yang dilengkapi dengan kaca sebagai pemanis. Berikut ini merupakan desain unik beberapa meja hasil karya para desainer yang sangat kreatif.

 




 
Sekarang sobat miripan giliran anda untuk membuat kresi meja yang lebih unik dan kreatif lagi.

Inilah Karakter Pria Berdasarkan Jenis Rambutnya.

 Pria hadir dengan beraneka jenis rambut. Ada rambut keriting, ikal, lurus ataupun kribo. Ternyata rambut tersebut mampu menggambarkan karakter dari sang pria. Mau tahu karakter apa saja? Bila penasaran, simaklah artikel ini selengkapnya.
Berikut karakter pria berdasarkan jenis rambutnya dikutip dari servis :

1. Rambut Kasar Lurus
Walaupun bentuknya kasar, namun dalamnya melebihi semua itu. Tipe pria yang berambut kasar tapi lurus biasanya merupakan pria yang berjiwa besar dan suka menolong sesama. Jika pria ini diberi sedikit kebaikan saja, maka pria bertipe rambut ini akan membalasnya dengan beribu-ribu perhatian, terutama dalam dunia percintaan. Namun, pria bertipe ini suka mencoba-coba berbagai hal dan biasanya egois, juga maunya menang sendiri.

2. Rambut Kasar Keriting
Pria yang memiliki rambut ini pada umumnya sangat agresif, dan mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan di sekitarnya, seperti teman atau rekan kerja, sehingga membuatnya kurang bisa mandiri dan kurang bisa berhasil jika harus bekerja sendiri. Namun, tipe ini sangat sosialis dan suka menolong kapan saja jika dimintai bantuan.

3. Rambut Kasar Ikal / Bergelombang
Pria dengan tipe rambut kasar dan ikal biasanya romantis dan rela berkorban terutama untuk urusan cinta. Pria bertipe rambut ini, selalu berpikir lurus dan terencana. Jika pria bertipe ini mendapatkan pasangan yang tepat, maka dimungkinkan cintanya akan luar biasa kepada yang menjadi pasangannya.

4. Rambut Sedang Lurus
Tipe pria ini biasanya suka berpura-pura, dan merupakan sifat pria pada umumnya. Namun, tipe ini suka menghibur orang, walaupun perasaannya juga sedang bersedih atau gembira sekalipun. Oleh karena sifatnya ini, para pria tipe ini sering terbebani perasaannya, karena kepura-puraannya. Jika tipe pria ini mau jujur, justru akan lebih dihargai karena kejujurannya.

5. Rambut Sedang Keriting
Tipe pria ini suka membuat orang tertawa dan humoris, dan dapat serius ketika meghadapi persoalan tertentu. Namun, di balik sifat humornya, umumnya tipe pria rambut ini memiliki sifat kekanak-kanakan, terutama jika didukung oleh lingkungan di sekitarnya.

6. Rambut Sedang Ikal
Tipe pria dengan rambut ini umumnya juga humoris, apa adanya, terbuka, dan penyabar. Namun, pria tipe rambut ini juga egois dan sering tidak mau mengalah.

7. Rambut Halus Lurus
Tipe pria berambut lemas halus lurus ini biasanya berwawasan luas, sangat romantis, dan sangat terbuka, juga sosialis.

8. Rambut Halus Keriting
Tipe pria dengan rambut ini umumnya humoris, santai, easy going, terbuka, juga kritis terhadap berbagai persoalan yang menghadangnya. Namun, jika ada maunya, maka tipe pria ini sering tidak mau mengalah dan egois.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...